1. Dusta
Hadith Rasulullah yang
diriwayatkan Imam Ahmad Musnad dengan sanad Jayid: "Celaka baginya,
celaka baginya, celaka baginya. Yaitu seseorang yang berdusta agar
orang-orang tertawa." Di dalam kitab Shahihain (Shahih Bukhari dan
Muslim), Rasulullah SAW bersabda: "Tanda orang munafik ada tiga, salah
satunya adalah jika berbicara dia dusta."
2. Khianat
Sabda
Rasulullah SAW: "Dan apabila berjanji, dia berkhianat." Barangsiapa
memberikan janji kepada seseorang, atau kepada isterinya, anaknya,
sahabatnya, atau kepada seseorang dengan mudah kemudian dia mengkhianati
janji tersebut tanpa ada sebab uzur syar'i maka telah melekat pada
dirinya salah satu tanda kemunafikan.
3. Fujur Dalam Pertikaian
Sabda Rasulullah SAW: "Dan apabila bertengkar (bertikai), dia melampau batas."
4. Ingkar Janji
Sabda
Rasulullah SAW: "Tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia
dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya (diberi amanat) dia
berkhianat." (HR. Bukhari Muslim)
5. Malas Beribadah
Firman
Allah SWT: "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri
dengan malas." (An-Nisa': 142) . Jika orang munafik pergi ke masjid atau
surau, dia menyeret kakinya seakan-akan terbelenggu rantai. Oleh kerana
itu, ketika sampai di dalam masjid atau surau dia memilih duduk di shaf
yang paling akhir. Dia tidak mengetahui apa yang dibaca imam dalam
sholat, apalagi untuk menyemak dan menghayatinya.
6. Riya
Di
hadapan manusia dia sholat dengan khusyuk tetapi ketika seorang diri,
dia mempercepatkan sholatnya. apabila bersama orang lain dalam suatu
majlis, dia tampak zuhud dan berakhlak baik, demikian juga
pembicaraannya. Namun, jika dia seorang diri, dia akan melanggar hal-hal
yang diharamkan oleh Allah SWT.
7. Sedikit Berzikir
Firman
Allah SWT: "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri
dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan sholat) di hadapan manusia.
Dan tidaklah mereka menyebut Allah SWT kecuali sedikit sekali."
(An-Nisa': 142) .
8. Mempercepat Sholat
Mereka
(orang-orang munafik) adalah orang yang mempercepatkan sholat tanpa ada
rasa khusyuk sedikit pun. Tidak ada ketenangan dalam mengerjakannya,
dan hanya sedikit mengingat Allah SWT di dalamnya. Fikiran dan hatinya
tidak menyatu. Dia tidak menghadirkan keagungan, kehebatan, dan
kebesaran Allah SWT dalam sholatnya. Hadith Nabi SAW: "Itulah sholat
orang munafik, ... lalu mempercepat empat rakaat (sholatnya)"
9. Mencela Orang-Orang Yang Taat Dan Soleh
Mereka
memperlekehkan orang-orang yang Taat dengan ungkapan yang mengandung
cemuhan dan celaan. Oleh kerananya, dalam setiap majlis pertemuan sering
kali kita temui orang munafik yang hanya memperbincangkan sepak terjang
orang-orang soleh dan orang-orang yang konsisten terhadap Al-Quran dan
As-Sunnah. Baginya seakan-akan tidak ada yang lebih penting dan menarik
selain memperolok-olok orang-orang yang Taat kepada Allah SWT
10. Mengolok-Olok Al-Quran, As-Sunnah, Dan Rasulullah SAW
Termasuk
dalam kategori Istihzaa' (berolok-olok) adalah memperolok-olok hal-hal
yang disunnah Rasulullah SAW dan amalan-amalan lainnya. Orang yang suka
memperolok-olok dengan sengaja hal-hal seperti itu, jatuh Kafir. Firman
Allah SWT: "Katakanlah, Apakah dengan Allah SWT, Ayat-Ayat-Nya, dan
Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?' Tidak usah kamu minta maaf, kerana
kamu kafir sesudah beriman." (At-Taubah: 65-66)
11. Bersumpah Palsu
Firman
Allah SWT: "Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai."
(Al-Munafiqun: 2 & Al-Mujadilah: 16). Jika seseorang menanyakan
kepada orang munafik tentang sesuatu, dia langsung bersumpah. Apa yang
diucapkan orang munafik semata-mata untuk menutupi kedustaannya. Dia
selalu mengumpat dan memfitnah orang lain. Maka jika seseorang itu
menegurnya, dia segera mengelak dengan sumpahnya: "Demi Allah,
sebenarnya kamu adalah orang yang paling aku sukai. Demi Allah,
sesungguhnya kamu adalah sahabatku."
12. Enggan Berinfak
Orang-orang
munafik memang selalu menghindari hal-hal yang menuntut pengorbanan,
baik berupa harta maupun jiwa. Apabila menjumpai mereka berinfak,
bersedekah, dan mendermakan hartanya, mereka lakukan kerana riya' dan
sum'ah. Mereka enggan bersedekah, kerana pada hakikatnya, mereka tidak
menghendaki pengorbanan harta, apalagi jiwa.
13. Tidak Menghiraukan Nasib Sesama Kaum Muslimin
Mereka
selalu menciptakan kelemahan-kelemahan dalam barisan muslimin. Inilah
yang disebut At Takhdzil. iaitu, sikap meremehkan, menakut-nakuti, dan
membiarkan kaum muslimin. Orang munafik berpendapat bahawa orang-orang
kafir lebih kuat daripada kaum muslimin.
14. Suka Menyebarkan Khabar Dusta
Orang
munafik senang memperbesar peristiwa atau kejadian. Jika ada orang yang
tergelincir lisannya secara tidak sengaja, maka datanglah si munafik
dan memperbesarkannya dalam majelis-majelis pertemuan. "Apa kalian tidak
mendengar apa yang telah dikatakan si fulan itu?" Lalu, dia pun
menirukan kesalahan tersebut. Padahal, dia sendiri mengetahui bahawa
orang itu mempunyai banyak kebaikan dan keutamaan, akan tetapi si
munafik itu tidak akan mahu mengungkapkannya kepada masyarakat.
15. Mengingkari Takdir
Orang
munafik selalu membantah dan tidak redha dengan takdir Allah SWT. Oleh
kerananya, apabila ditimpa musibah, dia mengatakan: "Bagaimana ini.
Seandainya saya berbuat begini, niscaya akan menjadi begini." Dia pun
selalu mengeluh kepada sesama manusia. Sungguh, dia telah mengkufuri dan
mengingkari Qadha dan Takdir.
16. Mencaci Maki Kehormatan Orang-Orang Soleh
Apabila
orang munafik membelakangi orang-orang soleh, dia akan mencaci maki,
menjelek-jelekkan, mengumpat, dan menjatuhkan kehormatan mereka di
majlis-majlis pertemuan. Firman Allah SWT: "Mereka mencaci kamu dengan
lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan."
(Al-Ahzab: 19)
17. Sering Meninggalkan Sholat Berjamaah
Apabila
seseorang itu segar, kuat, mempunyai waktu luang, dan tidak memiliki
uzur say'i, namun tidak mahu mendatangi masjid/surau ketika mendengar
panggilan azan, maka saksikanlah dia sebagai orang munafik.
18. Membuat Kerusakan Di Muka Bumi Dengan Dalih Mengadakan Perbaikan
Firman
Allah SWT: "Dan apabila dikatakan kepada mereka: janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami orang-orang
yang mengadakan kebaikan.' Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah
orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar."
(Al-Baqarah: 11-12).
19. Tidak Sesuai Antara Zahir Dengan Bathin
Secara
Zahir mereka membenarkan bahawa Nabi Muhammad SAW adalah Rasul Allah,
tetapi di dalam hati mereka, Allah telah mendustakan kesaksian mereka.
Sesungguhnya, kesaksian yang tampak benar secara Zahir itulah yang
menyebabkan Mereka masuk ke dalam Neraka. Penampilan zahirnya bagus dan
mempesona, tetapi di dalam batinnya terselubung niat busuk dan
menghancurkan. Di luar dia menampakkan kekhusyukan, sedangkan di dalam
hatinya ia main-main.
20. Takut Terhadap Kejadian Apa Saja
Orang-orang
munafik selalu diliputi rasa takut. Jiwanya selalu tidak tenang,
keinginannya hanya selalu mendambakan kehidupan yang tenang dan damai
tanpa disibukkan oleh persoalan-persoalan hidup apapun. Dia selalu
berharap: "Tinggalkan dan biarkanlah kami dengan keadaan kami ini,
semoga Allah memberikan nikmat ini kepada kami. Kami tidak ingin keadaan
kami berubah." Padahal, keadaannya tidaklah lebih baik.
21. Beruzur Dengan Dalih Dusta
Firman
Allah SWT: "Di antara mereka ada orang yang berkata: 'Berilah saya izin
(tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus
ke dalam fitnah.' Ketahuilah bahawa mereka telah terjerumus ke dalam
fitnah. Dan sesungguhnya Neraka Jahanam itu benar-benar meliputi
orang-orang yang kafir." (At-Taubah: 49)
22. Menyuruh Kemungkaran Dan Mencegah Kemakrufan
Mereka
(orang munafik) menginginkan agar perbuatan keji tersiar di kalangan
orang-orang beriman. Mereka menggembar-gemburkan tentang kemerdekaan
wanita, persamaan hak, penanggalan hijab/jilbab. Mereka juga berusaha
memasyarakatkan nyanyian dan konsert, menyebarkan majalah-majalah porno
(semi-porno) dan narkotik.
23. Bakhil
Orang-orang
munafik sangat bakhil dalam masalah-masalah kebajikan. Mereka
menggenggam tangan mereka dan tidak mahu bersedekah atau menginfakkan
sebahagian harta mereka untuk kebaikan, padahal mereka orang yang mampu
dan berkecukupan.
24. Lupa Kepada Allah SWT
Segala
sesuatu selalu mereka ingat, kecuali Allah SWT. Oleh sebab itu, mereka
senantiasa ingat kepada keluarganya, anak-anaknya, lagu-lagu, berbagai
keinginan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan duniawi. Dalam
fikiran dan batin mereka tidak pernah terlintas untuk mengingat (dzikir)
Allah SWT, kecuali sebagai tipuan semata-mata.
25. Mendustakan Janji Allah SWT Dan Rasul-Nya
Firman
Allah SWT: "Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang
yang berpenyakit dalam hatinya berkata: 'Allah dan Rasul-Nya tidak
menjanjikan kepada kami selain tipu daya." (Al-Ahzab: 12).
26. Lebih Memperhatikan Zahir, Mengabaikan Bathin
Orang
munafik lebih mementingkan zahir dengan mengabaikan yang batin, tidak
menegakkan sholat, tidak merasa diawasi Allah SWT, dan tidak mengenal
zikir. Pada zahirnya, pakaian mereka demikian bagus menarik, tetapi
batin mereka kosong, rusak dan lain sebaginya.
27. Sombong Dalam Berbicara
Orang-orang
munafik selalu sombong dan angkuh dalam berbicara. Mereka banyak omomg
dan suka memfasih-fasihkan ucapan. Setiap kali berbicara, mereka akan
selalu mengawalinya dengan ungkapan menakjubkan yang meyakinkan agar
tampak seperti orang hebat, mulia, berwawasan luas, mengerti, berakal,
dan berpendidikan. Padahal, pada hakikatnya dia tidak memiliki kemampuan
apapun. Sama sekali tidak memiliki ilmu bahkan bodoh.
28. Tidak Memahami Ad Din
Di
antara "keistimewaan" orang-orang munafik adalah: mereka sama sekali
tidak memahami masalah-masalah agama. Dia tahu bagaimana mengenderai
mobil dan mengerti perihal mesinnya. Dia juga mengetahui hal-hal remeh
dan pengetahuan-pengetahuan yang tidak pernah memberi manfaat kepadanya
meski juga tidak mendatangkan mudharat baginya. Akan tetapi, apabila
menghadapi untuk berdialog (bertanya tentang persoalan-persoalan Ad Din
(Islam)), dia sama sekali tidak boleh menjawab.
29. Bersembunyi Dari Manusia Dan Menentang Allah Dengan Perbuatan Dosa
Orang
munafik menganggap ringan perkara-perkara terhadap Allah SWT,
menentang-Nya dengan melakukan berbagai kemungkaran dan kemaksiatan
secara sembunyi-sembunyi. Akan tetapi, ketika dia berada di
tengah-tengah manusia dia menunjukkan sebaliknya: berpura-pura taat.
Firman
Allah SWT: "Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak
bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu
malam mereka menetapkan keputusan rahsia yang Allah tidak ridhoi."
(An-Nisa': 108)
30. Senang Melihat Orang Lain Susah, Susah Bila Melihat Orang lain Senang
Orang
munafik apabila mendengar berita bahawa seorang ulama yang soleh
tertimpa suatu musibah, dia pun menyebarluaskan berita duka itu kepada
masyarakat sambil menampakkan kesedihannya dan berkata: "Hanya Allahlah
tempat memohon pertolongan. Kami telah mendengar bahawa si fulan telah
tertimpa musibah begini dan begitu. Semoga Allah memberi kesabaran
kepada kami dan beliau." Padahal, di dalam hatinya dia merasa senang dan
bangga akan musibah itu